Lompat ke konten
Home » Blog » Polsek Gerung Kawal Dua Nyongkolan Berjalan Aman dan Tertib

Polsek Gerung Kawal Dua Nyongkolan Berjalan Aman dan Tertib

Polsek Gerung Kawal Dua Nyongkolan Berjalan Aman dan Tertib

Lombok Barat, NTBKepolisian Sektor (Polsek) Gerung, di bawah jajaran Polres Lombok Barat, Polda NTB, menunjukkan komitmen kuatnya dalam menjaga tradisi dan ketertiban masyarakat. Pada hari Kamis, 16 Oktober 2025, aparat kepolisian secara intensif melaksanakan pengamanan dan monitoring dua kegiatan tradisi adat Nyongkolan di wilayah Kecamatan Gerung. Kegiatan ini berlangsung dengan ramai namun tetap kondusif dan terkendali hingga selesai.

Nyongkolan, sebuah prosesi adat pernikahan Suku Sasak yang khas di Lombok, melibatkan arak-arakan pengantin beserta rombongan besar menuju kediaman mempelai wanita. Prosesi yang sarat budaya dan kemeriahan ini kerap menarik perhatian publik dan melibatkan pergerakan massa yang cukup banyak, sehingga memerlukan manajemen keamanan dan lalu lintas yang cermat.

Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, menegaskan pentingnya kehadiran Polri dalam mendukung kelancaran kegiatan adat yang dihormati masyarakat.

“Kami telah menugaskan Bhabinkamtibmas di wilayah masing-masing untuk melakukan pengamanan dan monitoring secara langsung pada dua titik Nyongkolan yang dilaksanakan kemarin sore,” ujar Iptu I Gusti Agung Bayu Damana. Beliau menambahkan, “Prioritas utama kami adalah mencegah kemacetan, menjamin keamanan bagi seluruh pengguna jalan, serta mengantisipasi segala potensi gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang mungkin timbul dari keramaian acara adat ini. Ini adalah wujud pelayanan prima Polri kepada masyarakat, termasuk dalam menjaga keberlangsungan tradisi lokal.”

Dua Lokasi Nyongkolan dengan Pengamanan Terpadu

Pelaksanaan pengamanan tradisi Nyongkolan ini berpusat di dua lokasi berbeda yang melibatkan pergerakan warga dari luar Kecamatan Gerung. Kehadiran Bhabinkamtibmas memastikan setiap prosesi berjalan sesuai rencana dan tidak mengganggu aktivitas publik lainnya.

Nyongkolan Pertama: Desa Pademare menuju Desa Gapuk

Kegiatan Nyongkolan pertama adalah arak-arakan pengantin yang berasal dari Desa Pademare, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur, menuju Dusun Batu Mulik, Desa Gapuk, Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Rombongan Nyongkolan ini diiringi kesenian tradisional Gendang Beleq, dengan estimasi peserta mencapai kurang lebih 120 orang.

Personel pengamanan di lokasi ini dipimpin oleh Bhabinkamtibmas Desa Gapuk, AIPTU Muzamin. Dengan jumlah peserta yang signifikan dan iringan musik khas, AIPTU Muzamin fokus pada pengaturan arus lalu lintas di sepanjang rute yang dilewati agar tidak terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan yang merugikan pengguna jalan lain.

Nyongkolan Kedua: Desa Menemeng menuju Desa Taman Ayu

Nyongkolan kedua melibatkan warga dari Desa Menemeng, Kecamatan Pringgerate, Kabupaten Lombok Tengah, yang bergerak menuju Dusun Taman, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Prosesi ini dimeriahkan dengan iringan kesenian Ale-ale, dengan jumlah peserta sekitar 100 orang.

Pengamanan di titik kedua ini dilaksanakan oleh Bhabinkamtibmas Desa Taman Ayu, BRIPKA I Wayan Sujana, yang berkolaborasi sinergis dengan Babinsa setempat. Kolaborasi TNI-Polri ini menjadi kunci dalam memastikan keamanan teritorial dan kelancaran acara. Sama seperti di lokasi pertama, fokus utama pengamanan adalah pada pengaturan lalu lintas serta pengawasan Kamtibmas, mengingat keramaian Nyongkolan dapat menjadi celah bagi potensi tindak kriminal ringan maupun gesekan antar kelompok.

Peran Sentral Bhabinkamtibmas dalam Harkamtibmas

Kehadiran Bhabinkamtibmas dalam kegiatan adat seperti Nyongkolan mempertegas peran mereka sebagai garda terdepan Polri di tengah masyarakat. Bukan hanya sekadar mengatur lalu lintas, personel Bhabinkamtibmas bertindak sebagai mediator dan pencegah potensi konflik, serta memastikan hak publik lainnya sebagai pengguna jalan tetap terjamin. Tugas pengamanan ini meliputi:

  1. Pengaturan Arus Lalu Lintas: Melancarkan pergerakan rombongan Nyongkolan sekaligus mencegah kemacetan total yang dapat melumpuhkan jalur vital.
  2. Jaminan Keamanan Publik: Mengamankan peserta Nyongkolan dan pengguna jalan lainnya dari segala bentuk gangguan Kamtibmas.
  3. Antisipasi Gangguan: Melakukan deteksi dini terhadap potensi keributan, premanisme, atau tindakan lain yang dapat mencederai nilai-nilai adat.

“Kehadiran kami adalah untuk memfasilitasi agar tradisi dapat berjalan dengan khidmat tanpa mengorbankan ketertiban umum. Pengaturan lalu lintas yang baik sangat vital agar prosesi arak-arakan yang memakan badan jalan tidak menimbulkan keluhan dari masyarakat lain,” tambah Iptu Bayu Damana.

Kegiatan tradisi adat Nyongkolan di kedua lokasi ini, yang berlangsung sejak pukul 16.30 Wita, secara keseluruhan berakhir pada pukul 18.05 Wita. Meskipun Nyongkolan dikenal sebagai acara yang meriah dan ramai, berkat kesiapsiagaan dan sinergi antara Bhabinkamtibmas dan Babinsa, seluruh rangkaian acara dapat terselenggara dalam keadaan kondusif dan terkendali. Polsek Gerung terus berkomitmen untuk mendukung kegiatan adat dan keagamaan di wilayahnya sambil tetap menjaga stabilitas keamanan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *