Lombok Barat – Tradisi Nyongkolan, salah satu prosesi adat pernikahan Suku Sasak yang khas dan meriah di Lombok, kembali dilaksanakan di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan adat yang melibatkan arak-arakan massa di jalan raya ini mendapat pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas secara optimal dari jajaran Polsek Gerung yang berada di bawah naungan Polres Lombok Barat, Polda NTB, pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Pengamanan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran prosesi Nyongkolan serta menjaga ketertiban umum dan keamanan bagi seluruh peserta rombongan maupun pengguna jalan lainnya. Berkat kesiapsiagaan dan sinergi petugas, arus lalu lintas di sepanjang rute yang dilalui berjalan tertib, aman, dan lancar.
Strategi Pengamanan untuk Kelancaran Nyongkolan Adat Sasak
Prosesi Nyongkolan yang menjadi rangkaian inti dari pernikahan adat Sasak ini berlangsung dengan rute yang signifikan, yaitu dari Dusun Kebon Orong, Desa Dasan Baru, menuju Lingkungan Pohdana, Kelurahan Gerung Utara. Mengingat sifat arak-arakan Nyongkolan yang kerap menggunakan sebagian bahu jalan dan melibatkan iringan musik tradisional seperti Gendang Beleq, potensi hambatan lalu lintas menjadi perhatian utama.
Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, memimpin langsung upaya pengamanan dan pengaturan lalu lintas ini. Personel gabungan yang diturunkan meliputi Bhabinkamtibmas Kelurahan Gerung Utara, Piket SPKT Polsek Gerung, Babinsa Kelurahan Gerung Selatan, serta dukungan dari Linmas Kelurahan Gerung Utara.
“Kami telah menempatkan personel di titik-titik strategis sepanjang rute yang dilalui rombongan Nyongkolan. Prioritas utama kami adalah mengatur arus lalu lintas agar tetap berjalan tertib dan lancar, sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang melaksanakan kegiatan adat,” ujar Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.
Upaya Preventif dan Himbauan Kamtibmas
Pengamanan yang dilaksanakan tidak hanya berfokus pada pengaturan kendaraan, tetapi juga mencakup langkah-langkah preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di tengah kemeriahan acara. Personel Polsek Gerung secara aktif mengawal dan mengamankan seluruh rombongan, yang terdiri dari pihak mempelai perempuan dan laki-laki beserta para pengiring.
Selain mengatur lalu lintas, petugas juga menyampaikan himbauan Kamtibmas, khususnya kepada para pemuda yang antusias berjoged dalam rombongan pengantin. Himbauan ini ditekankan untuk memastikan semangat kebersamaan tidak mengarah pada tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Iptu I Gusti Agung Bayu Damana menambahkan, “Dalam setiap kegiatan adat yang melibatkan keramaian massa, kami selalu berupaya proaktif. Kami menghimbau kepada seluruh peserta, terutama pemuda yang turut memeriahkan dengan berjoged, untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas. Tujuannya agar tradisi Nyongkolan ini berjalan dengan aman, damai, dan berkesan bagi kedua keluarga.”
Hasil Nyata: Kelancaran dan Kenyamanan Warga
Kegiatan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas yang berlangsung sejak pukul 16.00 Wita hingga selesai di sepanjang Jalan Raya Lingkungan Pohdana, Kelurahan Gerung Utara, menunjukkan hasil yang sangat positif.
Terciptanya arus lalu lintas yang tertib dan lancar menjadi indikator keberhasilan utama dari pengamanan ini, meskipun rombongan Nyongkolan menggunakan bahu jalan. Dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat adalah timbulnya rasa aman dan nyaman dalam menjalankan tradisi adat pernikahan mereka.
“Alhamdulillah, kegiatan Nyongkolan warga Dusun Kebon Orong menuju Lingkungan Pohdana dapat berjalan dengan aman dan lancar dari awal hingga akhir. Ini adalah bukti sinergi yang baik antara pihak kepolisian, TNI, Linmas, dan kesadaran masyarakat dalam menjaga ketertiban. Kami akan terus berkomitmen untuk mengamankan setiap kegiatan masyarakat, memastikan bahwa tradisi budaya dapat terus dilestarikan dengan suasana yang kondusif,” tutup Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.
Pengamanan tradisi Nyongkolan ini menjadi contoh nyata peran Polri dalam mendukung kelestarian budaya lokal sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Lombok Barat.