Lompat ke konten
Home » Blog » Tradisi Nyongkolan di Batulayar Berjalan Aman, Polsek Pastikan Kelancaran dan Ketertiban

Tradisi Nyongkolan di Batulayar Berjalan Aman, Polsek Pastikan Kelancaran dan Ketertiban

Tradisi Nyongkolan di Batulayar Berjalan Aman, Polsek Pastikan Kelancaran dan Ketertiban

Lombok Barat, NTB Tradisi adat Nyongkolan, salah satu rangkaian utama dalam prosesi pernikahan Suku Sasak di Lombok, kembali memeriahkan akhir pekan di wilayah Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan budaya yang kaya makna dan melibatkan banyak massa ini berlangsung dengan aman dan tertib berkat pengawasan dan pengamanan ketat dari Kepolisian Sektor (Polsek) Batulayar, jajaran Polres Lombok Barat, Polda NTB.

Prosesi Nyongkolan yang menjadi daya tarik bagi masyarakat maupun wisatawan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Oktober 2025, bertempat di Dusun Tato Timur, Desa Sandik, Kecamatan Batulayar. Tradisi arak-arakan pengantin ini tidak hanya berfungsi sebagai pengumuman resmi pernikahan kepada khalayak ramai, tetapi juga sebagai momen sakral silaturahmi antara kedua keluarga mempelai. Kehadiran pihak kepolisian memastikan bahwa jalannya tradisi yang menggunakan akses jalan umum ini berjalan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum dan arus lalu lintas.

Peran Aktif Polsek Batulayar dalam Pengamanan Adat

Pengamanan dan monitoring kegiatan Nyongkolan di Desa Sandik ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Batulayar, Kompol I Putu Kardhianto, S.H., M.H., bersama dengan anggota SPKT III Polsek Batulayar dan Bhabinkamtibmas Desa Sandik. Kehadiran aparat kepolisian menunjukkan komitmen Polri, khususnya Polres Lombok Barat dan Polsek Batulayar, dalam menjaga kelestarian adat budaya sekaligus menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Kompol I Putu Kardhianto menekankan pentingnya pengamanan untuk acara adat yang melibatkan kerumunan besar.

“Kami memastikan bahwa seluruh rangkaian acara adat Nyongkolan di Batulayar berjalan dengan lancar, aman, dan tertib. Kehadiran kami di lapangan bertujuan untuk memonitor jalannya prosesi, terutama yang menggunakan akses jalan umum, agar tidak menimbulkan gangguan Kamtibmas maupun kemacetan lalu lintas. Kami mendukung penuh pelestarian tradisi Suku Sasak, dan tugas kami adalah menjaganya tetap kondusif,” ujar Kompol I Putu Kardhianto.

Kemeriahan Nyongkolan Diiringi Kelompok Kesenian Gendang Beleq

Kegiatan Nyongkolan ini melibatkan rombongan iring-iringan dengan jumlah massa yang cukup signifikan, diperkirakan mencapai sekitar 350 orang. Rombongan tersebut memulai perjalanannya dengan berjalan kaki menggunakan akses jalan umum, lalu melanjutkan perjalanan menuju rumah mempelai perempuan yang berada di Dusun Tato Timur Desa Sandik.

Kemeriahan tradisi ini semakin terasa dengan iringan musik tradisional yang khas, yaitu kelompok kesenian Gendang Beleq. Gendang Beleq, yang secara harfiah berarti “gendang besar”, merupakan musik tradisional Suku Sasak yang berperan penting dalam memeriahkan acara-acara adat, khususnya Nyongkolan. Tabuhan gendang berukuran besar dan irama musiknya yang heroik dan bersemangat memberikan nuansa meriah dan agung pada prosesi arak-arakan pengantin tersebut. Penggunaan Gendang Beleq dalam Nyongkolan tidak hanya sebagai hiburan, melainkan juga sebagai simbol kebanggaan dan kekayaan budaya lokal.

Tradisi Nyongkolan ini juga memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Sasak. Prosesi mengarak kedua mempelai ini merupakan wujud syukur serta media untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, antusiasme masyarakat yang menyaksikan dan turut serta dalam rombongan sangat tinggi, menjadikan pengamanan oleh pihak Polsek Batulayar menjadi krusial.

Arus Lalu Lintas Lancar, Kegiatan Berakhir Aman

Berkat sinergi dan koordinasi yang baik antara personel Polsek Batulayar, Bhabinkamtibmas, dan pengurus adat setempat, kegiatan pengamanan Tradisi Adat Nyongkolan ini dapat diselesaikan dengan baik. Seluruh rangkaian prosesi adat yang dimulai pada pukul 16.30 WITA tersebut berakhir dengan aman dan tertib pada pukul 17.45 WITA.

Selama pelaksanaan arak-arakan berlangsung, arus lalu lintas di sekitar Dusun Tato Timur Desa Sandik dilaporkan terpantau lancar. Pengaturan dan pengalihan arus yang dilakukan oleh petugas kepolisian berhasil mencegah penumpukan kendaraan atau kemacetan yang berlebihan, sehingga aktivitas masyarakat lainnya tidak terganggu.

Keberhasilan pengamanan ini menjadi contoh positif bahwa tradisi adat yang melibatkan banyak orang dan menggunakan fasilitas publik dapat berjalan dengan lancar, aman, dan harmonis, asalkan didukung oleh perencanaan yang matang dan pengamanan yang profesional dari aparat keamanan, seperti yang telah ditunjukkan oleh Polsek Batulayar Polres Lombok Barat. Tradisi Nyongkolan di Batulayar terus lestari, meriah, dan tetap menjunjung tinggi ketertiban umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *