Lompat ke konten
Home » Blog » Polsek Labuapi Kawal Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat, Lalu Lintas Tetap Terkendali

Polsek Labuapi Kawal Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat, Lalu Lintas Tetap Terkendali

Polsek Labuapi Kawal Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat, Lalu Lintas Tetap Terkendali

Lombok Barat, NTB Tradisi Nyongkolan, salah satu ritual adat pernikahan khas Suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menarik perhatian publik. Kali ini, kegiatan budaya yang meriah ini mendapat pengawalan dan pengamanan ketat dari pihak kepolisian, khususnya Polsek Labuapi, Polres Lombok Barat. Hal ini dilakukan untuk memastikan arus lalu lintas dan ketertiban umum tetap terjaga, mengingat tradisi ini sering melibatkan iring-iringan massa dalam jumlah besar di jalan raya.

Pada hari Minggu, 28 September 2025, suasana di wilayah hukum Polsek Labuapi tampak berbeda. Sejak sore hari, personel kepolisian telah bersiaga penuh mengamankan dua rangkaian Tradisi Adat Nyongkolan yang berlangsung di wilayah tersebut. Kehadiran polisi ini menjadi jaminan keamanan bagi peserta acara maupun masyarakat pengguna jalan lainnya.

Momen Budaya Nyongkolan Jadi Prioritas Pengamanan

Kapolsek Labuapi, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, menegaskan bahwa pengamanan kegiatan adat seperti Nyongkolan adalah bagian dari tugas rutin kepolisian untuk melayani masyarakat dan menjaga stabilitas keamanan.

“Kami menyadari bahwa Nyongkolan adalah momen penting bagi warga Suku Sasak, dan pelaksanaannya seringkali melibatkan pergerakan massa di jalan utama. Oleh karena itu, personil Polsek Labuapi diturunkan untuk melakukan monitoring dan pengamanan agar seluruh rangkaian acara berjalan aman, lancar, dan tidak mengganggu ketertiban umum,” ujar Ipda I Nyoman Rudi Santosa dengan nada profesional, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.

Ia menambahkan bahwa fokus pengamanan bukan hanya pada kelancaran acara itu sendiri, tetapi juga pada manajemen lalu lintas di jalur-jalur yang dilalui iring-iringan.

Dua Rangkaian Nyongkolan Dimeriahkan Gendang Beliq

Berdasarkan laporan di lapangan, ada dua kegiatan Nyongkolan yang menjadi fokus pengamanan pada sore itu. Kedua iring-iringan ini melibatkan ratusan peserta dan diwarnai alunan alat musik tradisional khas Lombok, Gendang Beliq, yang menambah semarak suasana.

Rute Nyongkolan Pertama: Narmada ke Labuapi Utara

Rangkaian pertama berasal dari Dusun Tempit, Desa Mekarsari, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, menuju ke Dusun Labuapi Utara, Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi. Titik start iring-iringan ini diambil dari depan Kantor PT. Terus Jaya Abadi, kemudian bergerak ke arah utara di Jl. TGH. Lopan Labuapi. Mereka sempat melintasi halaman SDN 1 Labuapi sebelum akhirnya berjalan kaki kurang lebih 500 meter menuju kediaman mempelai wanita di Dusun Labuapi Utara.

Diperkirakan sekitar 200 orang peserta turut serta dalam iring-iringan yang meriah ini. “Meskipun melibatkan banyak orang dan melintasi jalan utama, pengamanan berjalan optimal sehingga arus kendaraan lain tetap terkendali dan tidak terjadi penumpukan,” jelas salah satu petugas yang bertugas di lokasi.

Rute Nyongkolan Kedua: Batukliang Utara ke Karang Bucu

Kegiatan Nyongkolan kedua memiliki rute yang lebih jauh, yakni dari Desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, menuju ke Dusun Karang Bucu, Desa Bagik Polak, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat.

Iring-iringan ini memulai perjalanannya dari depan Kantor Desa Bagik Polak, kemudian bergerak ke arah timur. Mereka berjalan kaki sekitar 500 meter menggunakan akses jalan dusun yang juga diiringi tabuhan Gendang Beliq yang bersemangat. Jumlah peserta penyongkol diperkirakan mencapai 200 orang, dan finish di rumah mempelai wanita yang berlokasi di Dusun Karang Bucu.

Kolaborasi Pengamanan Kunci Kelancaran Tradisi

Pengamanan oleh personel Polsek Labuapi ini berlangsung sejak pukul 17.00 WITA dan secara umum berjalan dengan sangat baik. Kehadiran polisi tidak hanya berfungsi sebagai pengatur lalu lintas, tetapi juga sebagai penjamin ketertiban dan pencegah potensi gesekan di tengah keramaian.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang tertib dan kooperatif selama kegiatan berlangsung. Kerjasama antara kepolisian, panitia, dan warga menjadi kunci utama suksesnya pengamanan ini,” kata Ipda I Nyoman Rudi Santosa.

Seluruh rangkaian Tradisi Adat Nyongkolan di dua lokasi tersebut dilaporkan selesai sekitar pukul 18.00 WITA. Berkat pengamanan yang solid, kedua kegiatan tersebut berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif tanpa adanya insiden yang berarti. Kesuksesan pengamanan ini menunjukkan komitmen Polres Lombok Barat melalui Polsek Labuapi dalam menjaga dan memfasilitasi kegiatan adat yang menjadi kekayaan budaya daerah.

Ke depan, koordinasi yang lebih intensif antara pihak kepolisian dengan tokoh adat dan pemerintah desa akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap pelaksanaan tradisi budaya dapat berjalan harmonis berdampingan dengan ketertiban umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *