Lombok Barat, NTB — Kepolisian Sektor Gerung, Polres Lombok Barat, terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), termasuk dalam mengawal berbagai tradisi adat. Pada Minggu, 21 September 2025, Polsek Gerung sukses mengawal dan mengamankan kegiatan tradisi adat nyongkolan di wilayah Kecamatan Gerung. Pengamanan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran acara dan mencegah potensi gangguan yang dapat mengganggu ketenangan warga.
Kegiatan nyongkolan tersebut berlangsung di satu titik lokasi penting, yaitu dari Dusun Tanak Tepong Utara, Desa Peresak, Kecamatan Narmada, menuju Dusun Bermi Karang Dalam Barat, Desa Babussalam, Kecamatan Gerung. Acara adat ini melibatkan arak-arakan pengantin yang diiringi oleh musik tradisional Gendang Beleq, dengan perkiraan jumlah pengiring mencapai sekitar 200 orang. Rombongan melewati jalur dusun yang cukup padat, sehingga kehadiran aparat keamanan menjadi sangat krusial.
Kolaborasi Mitra dan Bhabinsa Jaga Kelancaran Acara Adat
Pengamanan acara nyongkolan ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antara anggota Polsek Gerung dengan mitra kamtibmas setempat. Aksi pengamanan di lapangan dikoordinasikan secara langsung oleh Bripka I Kt Sanjaya dari Mitra Desa Babussalam dan Serda Muhamadin dari Bhabinsa Desa Babussalam. Keduanya bekerja sama untuk mengamankan jalur yang dilewati rombongan, mengatur arus lalu lintas, serta mencegah potensi kemacetan yang bisa timbul akibat banyaknya peserta dan warga yang ingin menyaksikan.
Kerja sama yang solid ini menunjukkan sinergi positif antara Kepolisian dan TNI dalam menjaga keamanan wilayah. Mereka berfokus pada pengaturan lalu lintas, memastikan agar kendaraan lain tidak terganggu dan rombongan nyongkolan dapat berjalan dengan aman. Selain itu, langkah antisipatif juga dilakukan untuk mencegah potensi gangguan kamtibmas lainnya yang mungkin terjadi, seperti perkelahian atau kericuhan, yang sering kali dihindari dengan kehadiran aparat di lapangan.
Pernyataan Kapolsek: Keamanan Nyongkolan Prioritas Utama
Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, membenarkan bahwa kegiatan pengamanan dan monitoring ini adalah bagian dari rutinitas Polsek Gerung dalam melayani masyarakat. Menurutnya, tradisi adat seperti nyongkolan adalah bagian tak terpisahkan dari budaya lokal yang harus dijaga dan dilindungi agar dapat berjalan dengan aman dan nyaman bagi semua pihak.
“Kami, bersama mitra dan Bhabinsa, telah melakukan pengamanan dan monitoring secara menyeluruh. Tujuannya agar tradisi nyongkolan ini dapat berjalan lancar tanpa ada gangguan,” ujar Iptu I Gusti Agung Bayu Damana. “Kami memprioritaskan keamanan para peserta dan pengguna jalan lain. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa setiap kegiatan masyarakat bisa berlangsung dengan tertib dan damai.”
Kapolsek juga menambahkan bahwa kehadiran personel di lapangan sangat penting untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. “Dengan kehadiran kami, masyarakat bisa merasa lebih tenang dan nyaman dalam menjalankan tradisi adat mereka,” tambahnya.
Kegiatan Berakhir Aman dan Kondusif
Secara keseluruhan, kegiatan tradisi adat nyongkolan ini berjalan dengan sukses. Rombongan arak-arakan yang dimulai pukul 16.40 WITA akhirnya berakhir pada pukul 18.00 WITA. Selama durasi tersebut, tidak ada laporan insiden yang mengganggu jalannya acara. Suasana terpantau ramai, namun tetap terkendali, aman, dan lancar.
Kelancaran acara ini tak lepas dari peran aktif Bhabinsa dan Mitra Desa Babussalam yang bekerja ekstra untuk memastikan setiap detail pengamanan terlaksana dengan baik. Seluruh rangkaian kegiatan nyongkolan ini termonitor langsung oleh Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, memastikan bahwa semua berjalan sesuai rencana.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas kamtibmas. Polsek Gerung terus berkomitmen untuk mendukung dan mengawal setiap kegiatan masyarakat, memastikan bahwa tradisi dan kehidupan sehari-hari dapat berjalan harmonis dalam suasana yang aman.
