LOMBOK BARAT – Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, terus mengintensifkan kegiatan patroli dialogis di wilayah hukumnya. Langkah ini diambil sebagai upaya proaktif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta mencegah terjadinya tindak kriminalitas, khususnya pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor), atau yang dikenal sebagai 3C.
Pada Jumat, 19 September 2025, empat personel Polsek Sekotong melaksanakan patroli dialogis di Dusun Tawun, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong. Kegiatan yang dimulai pukul 16.10 WITA ini berfokus pada interaksi langsung dengan masyarakat, bukan sekadar berkeliling. Dengan cara ini, polisi dapat mendengarkan langsung aspirasi, keluhan, serta informasi penting dari warga terkait kondisi keamanan di lingkungan mereka.
Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, S.H., M.I.Kom., menegaskan bahwa patroli dialogis merupakan salah satu strategi utama dalam pendekatan preemtif dan preventif. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar patroli rutin, melainkan upaya kami untuk membangun komunikasi yang lebih erat dengan masyarakat. Kami ingin warga merasa dekat dengan polisi, sehingga mereka tidak ragu untuk berbagi informasi atau melaporkan kejadian yang mencurigakan,” ujarnya.
Patroli Dialogis: Jembatan Komunikasi Antara Polisi dan Masyarakat
Kegiatan patroli dialogis yang dilakukan oleh Polsek Sekotong memiliki tujuan yang sangat jelas: menciptakan sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat. Personel yang bertugas tidak hanya memberikan imbauan kamtibmas, tetapi juga membuka ruang diskusi dua arah. Mereka mengajak warga untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, personel Polsek Sekotong memberikan sejumlah imbauan penting kepada warga. Mereka menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman 3C, terutama di area yang rawan. Selain itu, mengingat kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi, masyarakat juga diminta untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Iptu I Ketut Suriarta menambahkan, “Kami mengimbau warga agar selalu bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif. Keamanan bukan hanya tanggung jawab polisi, melainkan tanggung jawab kita bersama. Dengan peran aktif masyarakat, kita bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga situasi tetap aman.”
Peran Aktif Warga dalam Mewujudkan Keamanan Lingkungan
Interaksi langsung dengan warga di Dusun Tawun ini mendapat sambutan positif. Masyarakat mengapresiasi kehadiran polisi yang mau berbaur dan mendengarkan keluhan mereka. Salah satu warga, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan, “Kami merasa lebih aman dengan kehadiran bapak-bapak polisi. Mereka tidak hanya patroli, tapi juga mengajak kami bicara dan peduli dengan kondisi di sini.”
Kapolsek Iptu I Ketut Suriarta menjelaskan bahwa patroli dialogis semacam ini akan terus dilaksanakan secara rutin dan bergantian di setiap dusun di wilayah hukum Polsek Sekotong. Tujuannya adalah memastikan setiap sudut wilayah mendapatkan perhatian yang sama dalam hal pengawasan kamtibmas.
“Kami mengajak seluruh warga masyarakat Sekotong untuk ikut serta membantu tugas kepolisian dengan berperan aktif menjaga keamanan di sekitar tempat tinggalnya,” pungkasnya. “Dengan sinergi yang kuat antara polisi dan masyarakat, kami yakin situasi kamtibmas di wilayah hukum Polsek Sekotong akan tetap terjaga dengan aman dan kondusif.”
Melalui kegiatan ini, Polsek Sekotong tidak hanya berupaya menekan angka kriminalitas, tetapi juga membangun kepercayaan publik. Kedekatan yang terjalin diharapkan menjadi modal penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman, di mana warga merasa terlindungi dan aparat kepolisian dapat menjalankan tugasnya dengan dukungan penuh dari masyarakat.
